Para ilmuwan Jepang telah menciptakan robot
yang bisa meniru gerakan-gerakan manusia pengendalinya. Teknologi ini
membuat blockbuster Hollywood "Avatar" kian dekat menjadi kenyataan.
Dengan
menggunakan peralatan khusus TELESAR V, para pengguna memungkinkan
mereka untuk tidak hanya memerintahkan tindakan ke mesin robot dari
jarak jauh, namun juga untuk melihat, mendengar dan merasakan hal yang
sama seperti yang dirasakan mesin robot.
"Saat saya memakai
perangkat itu dan menggerakkan tubuh saya, saya melihat tangan-tangan
saya telah berubah menjadi tangan robot. Ketika saya menggerakkan kepala
saya, saya mendapatkan pandangan yang berbeda dengan yang saya miliki
sebelumnya," ujar periset Sho Kamuro.
"Ini pengalaman aneh yang
membuat Anda berpikir apakah Anda benar-benar telah menjadi robot,"
tuturnya seperti diberitakan AFP, Jumat (10/2/2012).
Menurut
Profesor Susumu Tachi, ahli rancang dan realitas virtual di Graduate
School of Media Design, Universitas Keio, sistem yang melekat pada tutup
kepala, rompi, dan sarung tangan operator atau pengguna, mengirimkan
instruksi rinci ke robot, yang kemudian meniru setiap gerakan pengguna.
Pada
saat yang sama, sensor penunjuk arah android tersebut menyampaikan
aliran informasi yang diubah menjadi sensasi bagi penggunanya.
Sarung
tangan polyester yang digunakan operator terhubung dengan semikonduktor
dan mesin-mesin kecil yang memungkinkan pengguna "merasakan" apa yang
disentuh tangan-tangan mekanik: apakah itu permukaan yang halus,
tonjolan ataupun panas dan dingin.
"Mata" robot sebenarnya adalah
kamera yang dapat menangkap gambar dan hasilnya akan muncul di layar
video kecil di depan mata pengguna. Ini memungkinkan pengguna untuk
melihat dalam bentuk tiga dimensi.
Kemudian mikrofon pada robot
berfungsi untuk mengambil suara, sementara speaker memungkinkan pengguna
untuk membuat suaranya terdengar oleh mereka yang berada dekat robot.
TELESAR
-- TELexistence Surrogate Anthropomorphic Robot -- ini masih jauh dari
kreasi futuristik "Avatar" karya James Cameron, di mana tentara AS dapat
mengontrol dari jarak jauh tubuh-tubuh rekayasa genetika dari ras asing
yang ingin mereka taklukkan.
Namun dikatakan Tachi, teknologi
ini bisa diaplikasikan secara langsung, misalnya untuk bekerja di
lingkungan berisiko tinggi, contohnya di PLTN Fukushima, Jepang yang
mengalami krisis nuklir.
"Saya pikir riset dan pengembangan lebih
jauh bisa memungkinkan robot ini masuk ke daerah-daerah yang terlalu
berbahaya bagi manusia dan melakukan pekerjaan yang membutuhkan keahlian
manusia," tandasnya.
Print
PDF
About Me
Aku adalah apa yang ada pada diriku. Dan aku berkuasa atas diri ini
Follow: | Google+ | Facebook |