يَامَعْشَرَ الشَّبَابِ: مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ، فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ
وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ، فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ.
“Wahai kaum muda, barangsiapa di antara kalian telah mampu maka hendaknya menikah, karena ia lebih menundukkan pandangan dan lebih memelihara kemaluan. Dan barangsiapa yang belum mampu, maka hendaknya ia berpuasa, sebab ia dapat mengekangnya.”
Shahiih al-Bukhari (IX/112, no. 5066)
Menikah dan hidup bahagia berpasang-pasangan adalah dambaan tiap umat manusia. Tak terkecuali bagi kaum Hawa.Namun, acapkali karena satu dan lain hal, pernikahan yang diidam-idamkan tersebut tertunda atau bahkan, tak kunjung terwujud.
Menikah diwaktu muda mungkin ada sebagian orang yang menafikan tentang keindahan dan kenikmatan yang dirasakan bagi pasangan tersebut. Banyak hal miring yang dilontarkan oleh beberapa orang untuk menggunjingkan pemuda yang berani menikah, sedangkan umurnya masih muda?”.
Bagi anda yang sudah berusia lebih dari 25 tahun dan belum menikah, mungkin sering terlintas sebersit tanya, “Kapan jodoh saya akan datang?”.
Cendekiawan terkemuka asal Tanah Suci Makkah, Syekh Muhammad Shalih al- Munjid berbagi nasihat bagi para perempuan yang tak kunjung menikah karena kondisi dan faktor tertentu."Bersabar dan berinstropeksilah, apa yang salah dalam diri Anda".
Ketahuilah, bahwa tiap perkara yang ada di Bumi itu tak akan terjadi tanpa seizin Allah SWT.

Sebenarnya agak nerfes juga nulis postingan ini mengingat banyak diantara kawan saya yang masih lajang sedangkan saya yang seusia mereka sudah akan mempunyai anak ke tiga,hehe.... entah apa alasan mereka ?
1.Ada yang beralasan bahwa nikah di usia muda dapat membebani dalam mencari nafkah untuk anak dan istrinya.
Hal ini tidak selamanya benar, Sesungguhnya jika kita menyadari dan yakin dengan sepenuhnya, menikah itu membawa keberkahan dan kebaikan bagi suami dan istri. Menikah atas dasar lillahita’ala demi menjaga hati dan diri agar tidak terjerumus dalam kenistaan, berarti orang tersebut telah menjalankan apa yang Rasulullah perintahkan sesuai dengan hadits diatas.
Pastikan diri kita selalu sadar bahwa semua rizki itu di tangan Allah sebagaimana firman-Nya,
وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الأَرْضِ إِلاَّ عَلَى اللهِ رِزْقُهَا
“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya.” (QS. Hud: 6)
Jika engkau menjalani nikah, maka Allah akan memudahkan rizki untuk dirimu dan anak-anakmu.
Allah Ta'ala berfirman,
نَحْنُ نَرْزُقُكُمْ وَإِيَّاهُم
Kami akan memberi rezki kepadamu dan kepada mereka.” (QS. Al An'am: 151)
2.Pandangan terlalu idealis mengenai pasangan hidup
Yaitu tidak adanya sikap merasa cukup dengan perkara-perkara yang penting. Tidak adanya sikap menyesuaikan dengan realita yang ada. Selalu meletakkan syarat-syarat khusus yang terlintas dibenaknya dari sifat kesempurnaan untuk calon suami atau isteri yang diimpikan dan tidak mau mengalah sedikit saja dari kriterianya itu. Ini mungkin diantara faktor kenapa sebagian orang terlambat menikah.
3.Belum mapan
Ini diantara faktor yang menjadi sebab banyaknya pemuda kaum muslimin yang menunda menikah padahal diantara mereka ada yang hukumnya sudah wajib untuk menikah, bahkan tak sedikit yang terjatuh dalam perbuatan maksiat. Jadi kenapa dia harus menunggu mapan dengan ukuran harus punya rumah sendiri, kendaraan sendiri, gaji bulanan dan yang lainnya. Jika ia mampu menikah membiyayai pernikahan yang sederhana lalu setelah itu ia berusaha memenuhi kebutuhannya seperti rumah, kendaraan misalnya maka hal itu perkara yang baik.
Allah subhanahu wa Ta’ala berfirman
وَأَنكِحُوا الأَيَامَى مِنْكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ إِنْ يَكُونُوا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللهُ مِنْ فَضْلِهِ وَاللهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
“ Dan kawinilah orang-orang yang sendirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (untuk kawin) dari hamba sahayamu laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui “ (Qs. An Nur’ : 32 )
Berkata Asy Syaikh Al Allamah Abdurrahman As Sa’di Rahimahullah :“ ( Pada ayat Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan karunia Nya ) Tidak menghalangi mereka apa yang mereka khawatirkan bahwasannya jika mereka menikah akan menjadi miskin dengan disebabkan banyaknya tanggunan dan yang semisalnya. Didalam ayat ini terdapat anjuran untuk menikah dan janji Allah bagi orang yang menikah dengan diberikan kekayaan setelah sebelumnya miskin “ (Taisiir ar Karimi ar Rahman pada ayat ini )
4.Adat
Diantara faktor sebagian wanita terlambat menikah adalah dikarenakan adat yang menyelisihi syar’i sebuah adat yang mungkar yaitu melarang seorang adik menikah terlebih dahulu daripada kakaknya. Seorang akhwat menceritakan kisahnya terpaksa proses kearah pernikahan dengan seorang ikhwan harus terhenti akibat ayahnya bersikukuh tidak boleh dia menikah sebelum kakaknya.
Manfaat nikah
1.Menikah akan membuat seseorang lebih merasakan ketenangan.
Coba renungkan ayat berikut, Allah Ta’ala berfirman,
وَمِنْ ءَايَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوا إِلَيْهَا
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya.” (QS. Ar-Ruum: 21).
Lihatlah ayat ini menyebutkan bahwa menikah akan lebih tentram karena adanya pendamping. Al Mawardi dalam An Nukat wal ‘Uyun berkata mengenai ayat tersebut, “Mereka akan begitu tenang ketika berada di samping pendamping mereka karena Allah memberikan pada nikah tersebut ketentraman yang tidak didapati pada yang lainnya.” Sungguh faedah yang menenangkan jiwa setiap pemuda.
2.Orang yang menikah berarti menjalankan sunnah para Rasul
Allah Ta’ala berfirman,
وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلاً مِن قَبْلِكَ وَجَعَلْنَا لَهُمْ أَزْوَاجًا وَذُرِّيَّةً
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa Rasul sebelum kamu dan Kami memberikan kepada mereka istri-istri dan keturunan.” (QS. Ar Ra’du: 38). Ini menunjukkan bahwa para rasul itu menikah dan memiliki keturunan.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَرْبَعٌ مِنْ سُنَنِ الْمُرْسَلِينَ الْحَيَاءُ وَالتَّعَطُّرُ وَالسِّوَاكُ وَالنِّكَاحُ
“Empat perkara yang termasuk sunnah para rasul, yaitu sifat malu, memakai wewangian, bersiwak dan menikah.” (HR. Tirmidzi no. 1080 dan Ahmad 5/421. Hadits ini dho’if sebagaimana kata Syaikh Al Albani dan Syaikh Syu’aib Al Arnauth. Namun makna hadits ini sudah didukung oleh ayat Al Qur’an yang disebutkan sebelumnya)
Syekh al-Munjid menegaskan, yakinlah tertundanya pernikahan yang anda inginkan bisa jadi adalah kebahagiaan yang tergeser. Tak ada yang tahu, apa rahasia kebaikan yang akan disiapkan Sang Khaliq untuk Anda.
Berdoalah seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW :
“Ya Allah, jadikanlah Alquran penyangga hati dan penerang kalbuku, penawar kesedihanku, serta pengusir kegaluan sekaligus kegelisahanku.”
Berdoalah karena kekuatan doa sangat dashyat. “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku.” (QS al-Baqarah [2]: 186).
Agar doa lebih maksimal, maka pilihlah waktu-waktu yang tepat memanjatkan doa. Ada di sepertiga malam terakhir, seperti menurut riwayat Bukhari dan Muslim, dan jam-jam terakhir Jumat.
Jangan lewatkan pula berdoa di sela-sela azan dan iqamat. Masih terdapat banyak waktu mustajab untuk berdoa. Jangan pernah menyerah. Allah SWT Maha mengetahui maksud hamba-Nya.
Tetaplah berusaha mencari jodoh dengan cara-cara yang syar’i. Jangan mengedepankan materi. Kedepankanlah para calon pasangan yang mumpuni baik secara akhlak dan agamanya.
Semoga Allah memudahkan urusan kita semua terutama untuk kawan-kawan saya dalam mendapatkan pendamping yang shaleh
dan shalehah… Amin. :)
Print
PDF
About Me
Aku adalah apa yang ada pada diriku. Dan aku berkuasa atas diri ini
Follow: | Google+ | Facebook |