• Menu

      About Me Site Map Privacy Policy Disclaimer

Cah Pare

  • Menu
  • Home
  • Contact
Home » Khazanah » Berdakwah Di Jejaring Sosial

Berdakwah Di Jejaring Sosial


Icon Twitter n Facebook
Kini menulis status di situs jejaring sosial begitu digemari karena dapat membantu memperluas pertemanan, membuat komunitas, menemukan teman lama, silaturahim, berbisnis, kampanye politik, menggalang aktivitas sosial, cari jodoh, dan bahkan berdakwah.

Lalu bagaimanakah adab seorang muslim dalam berdakwah di jejaring sosial.Memberi faidah ilmu atau nasehat singkat baik melalui SMS , broadcast blackberry atau status di jejaring sosial seperti facebook dan lain-lain adalah amal mulia, salah satu bentuk taqarrub ilallah yang berpahala -insya Allah-.

Namun ada yang perlu diperhatikan terkait dengan perbuatan ini, diantaranya adalah beberapa hal berikut:

1.     Niat. Ini penting. Bahkan lebih penting dari amal shaleh itu sendiri. Yahya bin Abi Katsir berkata, “Pelajarilah tentang niat, karena ia lebih penting dari amal.” (Jami Al Ulum wal Hikam, hal 18). Maka, hendaknya dilakukan dengan ikhlas; ber-mujahadah (bersungguh-sungguh) melawan niat riya, pamer, ingin dipuji, atau dapat jempol banyak dan lain-lain. Mengapa harus ber-mujahadah? Karena mengikhlaskan niat itu tidak mudah. Sufyan Atsauri berkata, “Tidak ada sesuatu yang paling sulit aku hadapi selain niatku, karena ia senantiasa berbolak-balik.” (Idem). Jangan sampai, niat mulia menebar ilmu berubah menjadi pamer ilmu. Nas`lullahal ‘afwa wal ‘aafiyah.

2.     Memastikan bahwa pesan, ilmu atau nasehat itu dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah; terdapat dalil yang mendukungnya dari Al Qur’an, Sunnah dan perkataan para sahabat. Standar ilmiah bisa dirangkum dengan ungkapan: “shahih secara riwayat dan benar secara istinbath“. Terkadang, seseorang menukil dalil dari Al Qur’an atau hadis, tapi cara pendalilannya, tafsirnya, atau pemahamannya tidak sesuai dengan kaidah-kaidah syar’i. Oleh karena itu, ini juga harus diwaspadai. Akan lebih selamat jika kita memakai pendalilan atau tafsir para ulama yang kredibel dalam memahami dalil-dalil syar’i.

3.     Menjaga amanah ilmiah. Hendaknya selalu berusaha mencantumkan sumber dari mana ilmu atau faidah itu kita dapatkan. Hal ini agar kita tidak termasuk orang-orang yang mendapat ancaman hadits, “Orang yang mengaku-ngaku memiliki (al mutasybbi’) dengan sesuatu yang tidak dimilikinya, maka ia seperti orang yang memakai dua pakaian kedustaan.” (HR Bukhari Muslim).

4.     Hendaknya tidak menuliskan sesuatu yang bersinggungan dengan syubhat dan masalah ilmiah yang memiliki tingkat kesulitan diluar kapasitas kita. Sehingga kemudian tidak memunculkan debat kusir yang tidak bermanfaat.

5.     Menjaga akhlak mulia. Walaupun dalam bentuk tulisan, hendaknya tetap memperhatikan sopan santun dan etika; tidak mengandung celaan, kata-kata kasar dan bermuatan menjatuhkan kehormatan orang lain.

6.     Mempertimbangkan maslahat dan mafsadat serta tepat sasaran.

7.     Tidak mudah berfatwa, karena fatwa memiliki kehormatan yang tidak boleh dilakukan sembarang orang. Sehingga dikatakan, “Orang yang paling berani berfatwa, adalah orang yang paling sedikit ilmunya”.

Wallahu ‘alam wa shallallahu wa sallam ‘ala nabiyyinaa Muhammad



Sumber : bit.ly/1llITqn
Unknown
1 Comment
Khazanah
Sabtu, 23 Agustus 2014
Print PDF

Share

G+

Tweet

Tweet

CahPareAbout Me
Aku adalah apa yang ada pada diriku. Dan aku berkuasa atas diri ini
Follow: | Google+ | Facebook | Twitter

1 komentar:

avatar
Balas
Anonim delete 29 Agustus 2014 pukul 01.13

Setuju gan

Show Conversion CodesHide Conversion Codes
Show EmoticonHide Emoticon
Newer Older Home

Space Ads

iklan banner iklan banner

Weekly Posts

  • Istilah Dalam Oprek Android
    Istilah Dalam Oprek Android
  • KimDotcom Bebas
    KimDotcom Bebas
  •  Cara Memindahkan Contact Blackberry ke Android
    Cara Memindahkan Contact Blackberry ke Android
  • Berdakwah Di Jejaring Sosial
    Berdakwah Di Jejaring Sosial

Label

Artikel Windows Android Smartphone Khazanah Desaku Blackberry Sejarah

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Copyright Cah Pare 2014