Ikhlas menurut bahasa adalah sesuatu yang murni yang tidak tercampur dengan hal-hal yang bisa mencampurinya.Unsur terpenting dalam beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah Ikhlas,Yaitu kemurnian dari ketaatan yang dilakukan hanya ditujukan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan terlepas dari seluruh faktor selain-Nya.
Dalam Al-Qur’an disebutkan:
Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :
“Padahal mereka tidak disuruh, kecuali supaya menyembah ALLAH, dengan Memurnikan Ketaatan kepada-Nya, yakni dalam Menjalankan Agama, dengan lurus”.(Q.S. Al Bayyinah : 5)
Ibnul Qayyim dalam Al Fawa-id memberikan nasehat yang sangat indah tentang ikhlas ini..
“Amalan yang dilakukan tanpa disertai ikhlas dan tanpa mengikuti tuntunan Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bagaikan seorang musafir, yang membawa bekal berisi pasir. Bekal tersebut hanya memberatkan, namun tidak membawa manfaat apa-apa.”
Orang yang tidak mempunyai ikhlas dalam hatinya sebagaimana kata Ali bin Abi Thalib r.a.,
memiliki 3 Ciri, yaitu:
1. Dia menjadi PEMALAS jika SENDIRIAN;
2. Dia menjadi RAJIN jika berada di antara orang yang RAMAI;
3. Dia MENAMBAH KEGIATAN (KERAJINAN AMALNYA) jika DIPUJI dan BERKURANG jika DICELA.”
Dan jika kita nilai lebih jauh lagi orang yang jauh dari ikhlas biasanya :
1. Penuh amarah, mudah emosi mudah tersinggung
2. Egois,tidak mau mendengarkan pendapat orang lain atau pendapatnya lah yang harus di ikuti
3. Riya, Sombong dan berbangga akan segala kelebihan dari diri sendiri, keluarganya ataupun kerabat jauhnya.
Ikhlas merupakan “ilmu” tertinggi yang diberikan Allah kepada umat
manusia, dan jika ilmu ini diterapkan dalam setiap langkah kehidupan,
Allah menjanjikan limpahan berkah kebaikan bagi kita.Di mana ketika
seorang hamba mampu bertaqwa (murni beriman) kepada Allah, Allah
menjanjikan baginya jalan keluar. Ketika seorang hamba bertawakkal
(murni berserah) kepada Allah, Allah mencukupkan keperluannya.
Dalam Al-Qur’an disebutkan:
“...barangsiapa
yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan
keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.
Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan
mencukupkan (keperluannya) ..... dan barang siapa yang bertaqwa kepada
Allah, niscaya Allah akan menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya” (
Ath-tholaq : 2-4)
Diriwayatkan
(Ibnu Majah dan Baihaqi) :
Suatu hari Umar bin Khaththab pergi ke Masjid Nabawi. Ia mendapati
Mu’adz sedang menangis di dekat makam Rasulullah ,Umar menegurnya,
“Mengapa kau menangis?”
Mu’adz menjawab, “Aku telah mendengar hadits
dari Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam bahwa beliau bersabda, ‘Riya
sekalipun hanya sedikit, ia termasuk syirik. Dan barang siapa memusuhi
kekasih-kekasih Allah maka ia telah menyatakan perang terhadap Allah.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang baik, takwa, serta tidak
dikenal. Sekalipun mereka tidak ada, mereka tidak hilang dan sekalipun
mereka ada, mereka tidak dikenal. Hati mereka bagaikan pelita yang
menerangi petunjuk. Mereka keluar dari segala tempat yang gelap gulita.”
Orang yang ikhlas adalah orang yang tidak ingin amal perbuatannya
diketahui orang lain. Ibarat pohon, mereka lebih senang menjadi akar
yang tertutup tanah akan tetapi mampu menghidupi keseluruhan bagian
pohon.
Sudahkah kita Ikhlas...???
Unknown
Selasa, 23 September 2014
Print
PDF
About Me
Aku adalah apa yang ada pada diriku. Dan aku berkuasa atas diri ini
Follow: | Google+ | Facebook |